Sabtu, 29 November 2014

karya tulis: pengaruh Benzena yang terkandung dalam minuman bersoda terhadap pengeroposan tulang

BAB 1
PENDAHULUAN
1Latar Belakang
Di era modern banyak orang yang memilih untuk mengkonsumsi minuman bersoda dari pada air mineral.  Di Amerika minuman bersoda lebih murah dari pada air mineral sehingga orang-orang memilih minuman bersoda sedangkan di Indonesia harga minuman bersoda lebih mahal dari pada air mineral.  Meskipun minuman bersoda lebih mahal,  tetap saja banyak yang lebih memilih untuk mengkonsumsi minuman bersoda karena rasanya yang lebih enak.
Selain soda water dan minuman bersoda yang biasa kita minum ada yang namanya diet soda. Diet soda  adalah salah satu jenis soda yang diracik untuk konsumen yang memperhatikan tingkat kalori dan glukosa serta untuk konsumen yang memiliki diabetes.  Diet soda memang memiliki tingkat kalori dan glukosa yang lebih rendah disbanding minuman soda yang regular atau yang biasa kita konsumsi, karena diet soda tidak mengunakan gula serta pemanis buatan yang biasa digunakan pada minuman bersoda pada umumnya sebagai pemanisnya melainkan mengunakan pemanis buatan Aspartame sebagai pemanisnya.
Dari tujuan dibuatnya diet soda banyak orang yang mengira bahwa mengkonsumsi diet soda lebih aman dari pada mengkonsumsi minuman bersoda regular.  Sebenarnya mengkonsumsi diet soda  memiliki resiko sama besarnya dan bahkan lebih tinggi dari pada mengkonsumsi soda regular.  Resiko mengkonsumsi diet soda dibandingkan dengan mengkonsumsi soda regular, diantara lain  konsumen diet soda memiliki resiko terkena stroke dan serangan jantung lebih tinggi, dapat menyebabkan darah tinggi, kelelahan berlebih, susah tidur, dan merusak lapisan enamel gigi.  Jadi menkonsumsi minuman bersoda baik diet soda maupun regular soda memiliki resiko dan dampak negatif yang sama-sama besarnya.
Dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya soda dapat digunakan sebagai bahan baku makanan.  Di samping itu soda juga dapat digunakan sebagai bahan pembersih yang sudah diuji dalam ilmu kedokteran.  Soda dapat digunakan untuk membersihkan serta menghilangkan segala macam jenis kerak pada semua jenis benda.  Minuman bersoda dapat digunakan untuk membersihkan toilet, kaburator mesin, korosi pada terminal aki, menghilangkan noda-noda lemak pada pakaian dan titik-titik karat pada bumper mobil dan masih banyak lagi.

Tapi meskipun minuman bersoda banyak memiliki dampak negatif bagi kesehatan justru sangat digemari oleh masyarakat banyak.  Padahal minuman bersoda tidak dapat menghilangkan dehidrasi melaikan justru yang menyebabkan dehidrasi1, dari fungsinya dapat dibayangkan karat pada logam dapat hilang serta porselen dapat dibersihkan hanya dengan mengunakan minuman bersoda.
Ada satu percobaan yang dilakukan dengan memasukan koin logam 500 perak ke dalam botol Coca-Cola, kurang lebih 2 minggu koin tersebut mengalami korosi.  Hal ini menjadi penting untuk dibahas karena logam yang begitu keras saja dapat terkikis atau mengalami korosi bagai mana dengan gigi serta tulang merupakan salah satu dari bagian terpenting dari manusia serta dapat di bayangkan apabila gigi serta tulang yang sangat penting itu terkikis sedikit demi sedikit.  Logam saja dapat terkikis apa lagi dengan tulang dan gigi.





_____________________________
          1Shinya Hiromi , The Miracle of Enzym: Self-Healing Program (Bandung:Qanita,2011),Hal 183


1 Identifikasi Masalah
            Berdasarkan latar belakang di atas masalah-masalah yang timbul adalah:
1.                  Zat apa saja yang terkandung dalam minuman bersoda?
2.                  Apa benar soda dapat mengkikis gigi serta tulang?
3.                  Apa benar zat turunan jenis Benzena yang terkandung dalam minuman bersoda lah yang  mengkontaminasi serta mengikis tulang serta gigi?
4.                  Apa dampaknya bila soda diminum secara rutin?
5.                  Pada usia berapakah tulang serta gigi rawan mengalami pengikisan akibat minuman bersoda?
6.                  Bagaimana bila soda diminum oleh pria atau wanita usia parubaya?
7.                  Apa benar kandungan zat turunan jenis Benzena pads minuman bersoda dapat menyebabkan pengikisan tulang dan gigi?
1Pembatasan masalah
Berdasarkan perumusan masalah diatas, penulisan karya tulis ini hanya dibatasi pada permasalah tentang dapat terjadinya pengikisan tulang yang di sebabkan oleh zat-zat yang terkandung dalam minuman bersoda.



1Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas,  dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
“apa benar kandungan zat turunan jenis Benzena yang terkandung dalam minuman bersoda dapat menyebabkan pengikisan tulang dan gigi ?”
Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari pembuatan karya tulis ini adalah:
1.      Penuslis                       :Untuk mengetahui lebih lanjut dan menambah                                             pengetauan tentang bahayanya minuman bersoda                                       terhadap tulang dan gigi.
2.      Masyarakat                 :Sebagai sumber informasi tambahan mengenai                                           dampak yang dapak ditimbulkan oleh minuman                                           bersoda terhadap organ tubuh manusia terutama                                            tulang dan gigi.
3.      Remaja                        :Sebagai bahan acuan agar para remaja lebih peduli                                   lagi terhadap makanan serta minuman yang akan                                              dikonsumsi dan dampaknya bagi tubuh.
4.      Pelajar                         :Untuk dimanfaatkan sebagai bahan pembelajaran                                      dalam bidang sains dan dapat digunakan sebagai                                        referensi dalam pembuatan karya tulis yang akan                                          datang
BAB II
PEMBAHASAN

Hakikat Soda
Pada hakikatnya soda merupakan zat yang banyak berguna dalam kehidupan sehari-hari.  Soda merupakan merupakan zat yang terbentuk dari gabungan zat-zat, antara lain Benzena, Asam Karbonat, Natrium Benzoat, dan Potassium Benzoat 2.,dari bahan pembentukya dapat dilihat soda terdiri dari gabungan zat-zat yang sebagian besar dianggap sebagai parasit dalam tubuh manusia, karena dapat menurunkan kesehatan secara drastis dalam jangka panjang.  Pada beberapa macam soda Benzena merupakan zat yang terkandung melainkan melalui proses pemanasan alami  atau kontak langsung dengan matahari 3, contohnya seperti minuman wine dan ale.
 Namun dari segi positifnya soda dapat bermanfaat sebagai bahan pembersih porselen, kerak pada radiator mobil, menghilangkan korosi, serta menghilangkan noda minyak pada pakaian4.   


__________________________________
            2Michael Purba , IPA Kimia utuk kelas 7 (Jakarta:Erlangga,2006),Hal 22
            3Ibid.,Hal 23
4Ibid.,Hal 23
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa soda merupakan senyawa kimia yang terbentuk dari beberapa zat kimia yang dapat menimbulkan banyak dampak negatif maupun positif tergantung kadar penggunaannya.

 Hakikat Benzena
Benzena adalah cairan tadak berwarna dan mudah terbakar5Benzena pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday pada tahun 1825 dan diberi nama Bicarburet of Hydrogen yang berasal dari gas bumi, tapi pada 1833 ahli kimia Jerman Eilhard Mitscherlich berasil memproduksi benzene melalui ditilasi asam benzoate dengan kapur,  senyawa Benzena memiliki C6H6 dan mengandung ikatan rangkap atau tidak jenuh, meskipun begitu Benzena tidak medah mengalami adisi seperti alkena, karena Benzena dapat mengalami reaksi subtitusi gugus H- nya, karena  dapat mengalami reaksi subtitusi atom H pada benzene dapat disubtitusi dengan atom atau senyawa lainnya dan menghasilkan apa yang disebut zat turunan benzena.  



__________________________________
5Sandi Justiana,Muchtaridi, KIMIA 3(Jakarta:Yudhistira,2009), Hal 193
 Benzena merupakan suatu senyawa hidrokarbon aromatik yang memiliki sifat khas6, alasan kenapa Benzena dan turunannya disebut senyawa hidrokarbon aromatik karena Benzena dan turunannya memiliki bau menyengat yang khas.  Karena sifat yang mudah terbakar Benzena juga sering digunakan sebagai bahan peledak atau bahan tambahan bahan bakar pesawat maupun bensi. 
Benzena sebenarnya bersifat racun bagi manusia dan dapat menyebabkan kerusakan hati yang cukup parah serta dapat menyebabkan kanker dan leukemia dalam jarigan hidup atau karsinogen7, Benzena yang masuk ke dalam aliran darah dapat mengakibatkan pingikisan tulang dan merusak tulang sumsum yang akan menyebabkan penurunan jumlah sel darah merah yang mengakibatkan anemia, tidak perlu mengkonsumsi Benzena untuk terkena efek Benzena karena Benzena merupakan cairan yang mudah menguap dan bila menghirupnya dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kematian ,oleh karena itu pengolahan zat Benzena tidak boleh dilakukan secara sembarang dan butuh ketelitian yang tinggi.  Mengkonsumsi minuman atau makanan yang mengandug Benzena harus sebisa mungkin dihindari.

________________________________ 
                6Ucu Cahyana,Dede sukandar,Rahmat, KIMIA Jilid 3(Jakarta:Piranti,2007),Hal 195
7 Ucu Cahyana,Dede sukandar,Rahmat, Op.Cit., Hal 209
Berdasarkan data yang ada dapat ditarik kesimpulan bahwa Benzena merupakan suatu zat kimia hidrokarbon aromatik  yang memiliki rumus dasar C­6H6 berbentuk segi enam, memiliki ikatan rangkap yang selang seling dengan ikatan tunggal, mudah mengalami subtitusi tetapi sulit mengalami adisi, dan dapat memimbulkan dampak negatif pada tubuh dan juga berbahaya, tergantung dari pengunaannya, bila sesuai dengan takaran dan dengan pengawasan yang tepat zat Benzena dapat memberikan dampak positif bagi manusia.

Hakikat Minuman Bersoda
Seiring dengan berkembangnya teknologi, banyak ilmuan baru yang menggabungkan soda dengan zat adiktif lainnya seperti bahan pengawet, zat pewarna makanan dan asam yang cukup tinggi untuk dijadikan sebagai alternatif  bahan makanan baru, yaitu minuman bersoda.
Minuman bersoda pertama kali dipasarkan sekitar lebih dari 100 tahun yang lalu, pada awalnya minuman bersoda hanya dapat diminum oleh kalangan tertentu karna harganya yang cukup mahal, minuman bersoda awalnya dijual di toko-toko tertentu seperti café, bar, kedai eskrim dan kedai soda, atau dikenal sebagai soda fountain days, baru pada era 30an minuman bersoda dijual dengan mengunakan botol dan terus berkembang hingga seperti saat ini.
Tingkat keasaman (pH) minuman bersoda dapat diperkirakan sekitar 3-4, Pada ukuran pH tersebut tingkat keasamannya dapat melarutkan gigi dan tulang manusia bahkan dapat menebabkan korosi pada logam tertentu8.  Tubuh akan berhenti menumbuhkan tulang pada usia 30 tahun, setelah itu tualang dan gigi akan larut oleh urin sesuai dengan tingkat keasaman makanan yang kita konsumsi.
Di dalam minuman bersoda tidak terdapat satupun nilai gizi dalam vitamin ataupun mineral, soda hanya memiliki kandungan gula dan asam yang tinggi meskipun itu soda diet, soda tidak dapat menghilangkan dehidrasi tapi justru menyebabkan dehidrasi 9.
Berdasarkan cara pengkonsumsiannya, mayoritas orang lebih suka mengkonsumsi minuman bersoda dalam keadaan dingin karena akan terasa lebih nikmat. Perlu diketahui dalam minuman bersoda juga terdapat suatu zat yang disebut Nuklus. Nukleus merupakan molekul yang terbentuk dari gas Karbonsioksida yang tidak dapat dilepas secara individual. 




________________________________ 
       9Shinya Hiromi, Op. Cit. Hal 183
          10Kosasih Padmawinata, Kimia Makanan, terjemahan John M. deMan, Priciples Of Food Chemistry (Bandung:ITB,1997)Hal 190
Bentuk Nukleus dapat dilihat ketika minuman soda dituangkan kedalam gelas, yaitu berupa gelembung-gelembung kecil yang tampak menyatu pada pinggir gelas, Nukleus itulah yang memberikan sensasi nikmat di lidah saat mengkonsumsi minuman bersoda dalam keadaan dingin10.

Hakikat tulang dan gigi
Pada dasarnya tubuh manusia tersusun atas rangka tulang, otot, dan kulit. Tulang merupakan alat gerak pasif karna tulang hanya dapat bergerak apabila digerakan oleh otot.
Tubuh manusia tersusun atas 206 tulang yang berfungsi sebagai alat gerak serta melindungi organ-organ vital lainnya11.  Tulang dan gigi penyusun rangka tubuh terbentuk sejak masa embrio, pada masa embrio tulang tersusun dari jaringan embrional mesoderm yang berupa sel-sel mesenkim yang selanjutnya akan berubah menjadi tulang muda yang disebut ostebla12.  Selain osteoblas ada juga yang namanya osteosit yang merupakan sel pembentuk metrix. 

_________________________
10Kosasih Padmawinata, Kimia Makanan, terjemahan John M. deMan, Priciples Of Food Chemistry (Bandung:ITB,1997)Hal 190
11Gunawan Susilowarno, Mulyadi, R.Sapto Hartono, et.al, Biologi SMA/MA Kelas XI(Jakarta:Grasindo,2007),Hal 27
12 Ibid.
Di sekeliling sel-sel tulang banyak berisi protein yang membantu pertumbuhan matrix.  Berbeda dengan tulang gigi pada manusia baru muncul setelah manusia tumbuh.

Hakikat Pengikisan Tulang
Osteoporosis adalah suatu penyakit pengeroposan tulang yang dapat terjadi akibat reaksi antara kalsium dengan asam oksalat12.  Osteoporosis diakibatkan oleh kepadatan tulang yang rendah sehinga dapat terjadi pengeroposan pada tulang. Kepadatan tulang berbanding lurus dengan massa tulang, massa tertinggi tulang juga dapat menjadi penentu terjadinya Osteoporosis, massa tulang ditentukan oleh hormone, gen, asupan kalsium, dan olaraga13.  Penyebab penurunan massa tulang dapat terjadi akibat kurangnya olaraga, menopause dini, terapi steroid, pola makan, alcohol, meroko, dan mengkonsumsi softdrink, pada wanita penurunan massa tulang juga diakibatkan oleh difisiensi entrogen14.


_________________________
12Ardi Muharini, Eka Herlina, Asrul M.Fuad, Op. Cit. Hal 1
 13Ardi Muharini, Eka Herlina, Asrul M.Fuad, Op. Cit. Hal 3
14Ardi Muharini, Eka Herlina, Asrul M.Fuad, Op. Cit. Hal 3    
Osteoporosis identik dengan penyakit orang tua, padahal sebenarnya osteoporosis dapat menyerang siapa saja baik itu orang tua maupun anak-anak.  Setiap tahunnya jumlah penderita osteoporosis di dunia semangkin meningkat yang salah satunya diakibatkan oleh pola hidup yang tidak sehat.

BAB III
METOLOGI
3Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah benar zat Benzena dan turunannya yang terkandung dalam minuman bersoda dapat menyebabkan pengeroposan tulang dan gigi.
3Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakuka di rumah penulis, dan di perpustakaan nasional Republik Indonesia baik yang berada di jalan Salemba Raya dan juga di jalan Merdeka Selatan, penelitian ini berlangsung kurang lebih sekitar delapan bulan mulai dari kajian pustaka hingga percobaan,
3Metode penelitian
Metode yang digunakan penulis untuk membuat karya tulis ini adalah metode analisis data, percobaan, dan kajian pustaka.  Penulisan karya tulis ini dilakukan dengan menganalisa serta mengkaji data-data yang ada baik dari hasil percobaan maupun dari referensi-referensi dari berbagai macam buku, artikel, dan media elektronik seperti internet

3Objek penelitian
Obejek penelitian ini adalah tulang dan gigi serta beberapa macam soda yang memiliki komposisi yang berbeda.
3Instrument penelitian


·         Bahan
o   Tulang
o   Gigi
o   Minuman bersoda
·         Alat dan Bahan
o   Wadah tertutup
o   Note sample
o   pinset


3Langkah – Langkah Penelitian
Adapun langkah-langkah dalam penelitian:
1)      Mencari sumber referensi dan data-data yang diperlukan
2)      Mengumpulkan bahan-bahan yang sesuai dengan judul karyatulis
3)      Membuat kerangka karya tulis dan menganalisa topik yang akan ditulis
4)      Menganalisa kutipan yang terdapat pada referensi dan data-data yang ada untuk membuat karya tulis
5)      Pengujian data dan melakukan percobaan untuk mendapatkan kesimpulan
6)      Perbaikan pada karya tulis

BAB IV
HASIL PENELITIAN
4Deskripsi dan Interpretasi data
Benzena merupakan senyawa kimia yang termasuk ke dalam golongan senyawa nonpolar sifat nonpolar Benzena disebabkan karena penyebaran yang merata pada semua bagian Benzena karena sifat nonpolar ini menjadikan Benzena banyak digunakan sebagai pelarut untuk senyawa nonpolar.  Dalam berbagai industri Benzena seringkali digunakan sebagai bahan pelarut, selain itu Benzena juga digunakan sebagai zat aditif bensin untuk menambah bilangan oktan dan menurunkan ketukan, serta yang paling penting Benzena merupakan bahan baku pembuatan bahan kimia lainnya seperti Stirena, Fenol, Sikloheksana dan zat yang menjadi turunannya. 
Meskipun begitu dalam pengolahnnya memerlukan keahlian serta ketelitian yang sangat tinggi pasalnya Benzena merupakan zat kimia yang mudah menguap, menghisap Benzena dalam jumlah banyak dapat menyebabkan keracunan bahkan hingga kematian, oleh sebab itu Benzena tidak dapat diolah dengan sembarang dan butuh keahlian khusus. 
Beberapa zat sering digunakan dalam sehari-hari yang merupakan zat turunan Benzena antara lain Toulena, Etilbenzena, Fenol, Anilina, Nitrobenzena, Asam benzoate, Aspirin, Parasetamol, Asam askorbat, Asan Oksalat, Asam picric, Natrium benzoate, sodium benzoate, Potasium benzoate dan masih banyak lagi. 


            Asam Askorbat lebih dikenal sebagai vitamin C yang termasuk senyawa antioksidan yang dibutuhkan oleh manusia tapi tidak dapat disimpan dalam tubuh.  Sebagai antioksidan yang berperan sebagai  penghabat radikal bebas yang terbentuk dari hasil reaksi kimia perubahan zat makanan menjadi energi(ATP) antioksidan dapat mereduksi zat toksik atau polutan yang masuk kedalam tubuh tapi meskipun tubuh manusia membutukan vitamin C tapi senyawa ini tidak diproduksi oleh tubuh manusia sehingga untuk memenuhi kebutuhan atas vitamin C harus diambil dari sumber makanan yang mengandung vitamin C seperti buah-buahan dan sayuran. 
Selain untuk mencegah radikal bebas vitamin C dibutuhkan untuk memperbaiki kerusakan pada jaringan tubuh dan organ-organ lainnya.  Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan  pendarahan gusi, rambut menjadi kering, mimisan, anemia, dan mudah terkena penyakit.  Namun pada kasus ini kandungan asam Askorbat yang terkandung dalam minuman bersoda tidak memiliki manfaat seperti vitamin C yang berasal dari alam.  Benzena dalam minuman bersoda dapat ditemukan dari hasil reaksi asam askorbat dengan natrium benzoat dalam tubuh.
Berikutnya ada Asam Oksalat yang merupakan senyawa kimia dari golongan Dikarboksilat terendah asam Oksalat dapat menjadi reduktor atau oksidator tergantung dari zat yang bereaksi dengannya.  Dalam dunia kesehatan asam Oksalat dapat membentuk suatu endapan apa bila ada ion Kalsium, hal inilah yang menyebabkan defisiensi kalsium, defisiensi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan pengikisan tulang atau lebih dikenal dengan nama Osteoporosis, asam Oksalat yang terlalu tinggi dalam darah dapat menyebabkan pengendapan kalsium dalam tubuh manusia. 
Berikutya ada beberapa pengawet yang masih merupakan turunan zat benzena yang biasa digunakan, yang pertama ada Asam Benzoat atau nama ilmiahnya C6H5COOH merupakan senyawa aromatik berbentuk Kristal putih yang pada dasarnya merupakan zat turunan dari Benzena yang memiliki sifat asam lemah.  Asam Benzoat merupakan pengawet makan dan minuman yang termasuk aman untuk dikonsumsi, asam Benzoat dimanfaatkan sebagai pengawet makanan dan minuman karena kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan jamur, organisme serta bakteri, tapi dalam penggunaannya asam Benzoat biasa direaksikan dengan zat lainya, seperti Potasium Benzoat merupan garam Potasium dari reaksi asam Benzoat, Sodium Benzoat merupakan garam Sodium dari reaksi asam Benzoat dengan Natrium Hidroksida yang dicampur dalam air, tapi keduanya dapat menghambat pertumbuhan, lalu ada Natrium Benzoat merupakan merupakan hasil reaksi dari asam Benzoat dengan garamnya apabila bereaksi dengan asam askorbat dapat menghasilkan zat Benzena yang dapat menyebabkan muntah-muntah, iritasi lambung, susah tidur, kerusakan sumsum tulang, kerusakan fungsi hati, leukemia, dan bahkan kematian.
Natrium Benzoat atau dengan nama ilmiah C6H5COONa yang merupakan hasil reaksi dari asam Benzoat dengan garamnya, atau sesuai dengan reaksi berikut:
C6H5COOH+         +         NaOH-                     = C6H5COONa      +  H2O         
C6H5COO + H                Na + OH
Dari reaksi di atas didapatkan hasil Natrium Benzoat,  Natrium Benzoat merupakan salah satu pengawet yang paling sering digunakan untuk berbagai macam makanan serta minuman olahan.  Meskipun berdasarkan hasil penelitian pengunaan asam Benzoat maupun Natrium Benzoat sebagai bahan pengawet makanaan dan minuman dinyatakan tidak berbahaya serta direkomendasikan, tapi dalam beberapa kasus reaksi Natrium Benzoat terhadap asam askorbat di dalam tubuh dapat menghasilkan zat Benzena yang dapat menyebabkan kerusakan hati, leukemia, kerusakan sumsum tulang.
Tidak hanya itu saja berikutnya ada Sodium dan Potasium Benzoat adalah bahan pengawet yang paling umum dan yang paling sering digunakan dalam pengawetan berbagai macam jenis minuman serta makanan.  Sebenarnya baik sodium, Potasium, maupun asam Benzoat ketiganya adalah sama hanya saja masing-masing memiliki sifat-sifat fisis yang berbeda. 
Sodium Benzoat atau dengan rumus kimia NaC7H5O2, merupakan salah satu pengawet makanan yang banyak digunakan, Sodium Benzoat merupakan garam Sodium dari reaksi asam Benzoat dengan natrium hidroksida yang dicampur dalam air, sehingga Sodium Benzoat digunakan dalam pengawetan basah dan asam seperti  salad dressing (cuka), minuman bersoda (asam karbonat), selai dan jus buah (asam sitrat), acar (cuka), dan Pikles( semacam acar-acaran).  Tapi meskipun begitu, Pengaruh asam benzoat dan Sodium Benzoat pada hewan percobaan paparan kronis terbatas pada konsumsi pakan berkurang dan mengurangi pertumbuhan.
Potasium Benzoat atau dikenal dengan rumus kimia C7H5KO2 dengan bentuk padat, juga termasuk sebagai salah satu pengawet yang banyak digunakan untuk mengawetkan makanan dan minuman, Potasium Benzoat merupan garam Potasium dari reaksi asam Benzoat yang dapat menghambat pertumbuhan jamur, ragi dan beberapa bakteri, Makanan asam dan minuman seperti jus buah (asam sitrat), minuman bersoda (asam karbonat), minuman ringan (asam fosfat), dan Pikles (cuka) dapat dipertahankan dengan Potasium Benzoat, karena Potasium Benzoat dapat breaksi dengan baik pada pH dibawah 4,5.  Tapi di Uni Eropa makanan yang diawetkan mengunakan potasium Benzoat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak karena dapat menghambat pertumbuhan.     
Sebenarnya zat benzena tidak masuk ke dalam tubuh secara langsung tapi melalui reaksi-reaksi zat turunannya seperti asam Askorbat, asam Oksalat, asam karbonat, Natrium Benzoat, Sodium Benzoat, serta Potasium Benzoat, contohnya Benzena dapat dihasilkan dari reaksi asam Askorbat  dengan Natrium Benzoat di dalam tubuh.
Meskipun sebagian dari zat turunan Benzena dalam minuman bersoda tidak berbahaya dan aman untuk dikonsumsi pada dasarnya zat-zat tersebut adalah zat kimia yang tidak diperlukan oleh tubuh serta tidak baik bagi tubuh karena sebenarnya segala zat kimia sintetis atau buatan merupakan racun.





Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini penulis melakukan percobaan sederhana yang bertujuan untuk mengujian data yang ada serta  untuk mendapatkan kesimpulan.   Benzena yang masuk ke dalam aliran darah dapat mengakibatkan pingikisan tulang dan merusak tulang sumsum yang akan menyebabkan penurunan jumlah sel darah merah yang mengakibatkan anemia, Benzena dalam minuman bersoda dapat ditemukan dari hasil reaksi asam askorbat dengan natrium benzoat dalam tubuh.  asam Oksalat dapat membentuk suatu endapan apa bila ada ion Kalsium, asam Oksalat yang terlalu tinggi dalam darah dapat menyebabkan pengendapan kalsium dalam tubuh manusia, defisiensi kalsium merupakan salah satu faktor yang menyebabkan pengikisan tulang.  Benzena yang dapat menyebabkan kerusakan sumsum tulang, Pengaruh asam benzoat dan Sodium Benzoat pada hewan percobaan menyebabkan konsumsi pakan berkurang dan mengurangi pertumbuhan, potasium Benzoat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak karena dapat menghambat pertumbuhan.       segala zat kimia sintetis atau buatan merupakan racun. 
Dalam percobaan ini penulis memilih minuman tiga minuman bersoda dengan komposisi yang berbeda mulai dari pewarna, pemanis, pengawet, dan lain-lain, untuk tulang penulis menggunakan tulang ayam mentah yang masih segar sedangkan untuk gigi penulis menggunakan gigi orang dewasa, percobaan dilakukan dengan meredam tulang serta gigi dalam masing – masing minuman bersoda selama kurang lebih selama 1 bulan dalam kondisi tertutup dan suhu ruangan , soda yang digunakan penulis yang pertama adalah diet coke, yang kedua ada coca cola, dan yang terakhir adalah pepsi blue ketiganya dipilih karena ketiganya memiliki komposis yang berbeda. 
Setelah lima hari warna minuman bersoda mulai memudar baik coca – cola, pepsi, maupun diet coke.  Pada  tujuh hari pertama karang yang menempel pada gigi mulai terkikis, lalu pada tujuh hari berikutnya gigi-gigi mulai mengalami pengikisan pada bagian bawah gigi dan terjadi pengumpalan pada bagian dasar botol, gumpalan – gumpalan tersebut merupakan darah yang berasal dari dalam sumsum tulang, dalam empat belas hari berikutnya lapisan daging yang masih menempel pada tulang mengalami pengikisan dan tulang mulai mengalami penipisan pada lapisan terluar tulang, sedangkan pada gigi yang dimasukan kedalam coca-cola dan pepsi mulai mengalami pengikisan pada lapisan terluar tapi gigi yang dimasukan kedalam diet coke mulai larut, lalu percobaan dilakukan lebih lama hingga tiga puluh lima hari dan pada hari itu gigi – gigi yang dimasukan kedalam minuman bersoda larut dan tulang mangalami pembusukan serta menghitam, minuman bersoda yang sebelumnya memiliki wangi manis menjadi bau yang kurang enak dan air soda mengental, pada pepsi blue warna yang sebelumnya berwarna biru tua menjadi biru muda dan juga agak keruh.

Keterbatasan Penulis
Penulis mengalami hambatan dalam melakukan percobaan, penulis tidak dapat mensimulasikan percobaan sesuai dengan kondisi sesungguhnya yaitu kondisi tubuh manusia seperti suhu, peredaran darah, kondisi lambung, reaksi asam askorbat dengan natrium benzoate dalam tubuh sehingga menghasilkan Benzena dan lain-lain.  Serta penulis memiliki keterbatasan ilmu pengetahuan yang mendetail tentang kandungan dan pengaruh Benzena berserta turunannya terhadap tulang dan gigi juga pengaruhnya terhadap osteoporosis.  Dalam pembuatan karya tulis ini penulis hanya menggunakan referensi dari beberapa buku, arsip, media cetak dan beberapa sumber melalui media elektronik serta berdasarkan hasil percobaan.   Kurangnya dana dan waktu yang dimiliki penulis untuk membuat karya tulis ini membuat pengerjaannya menjadi agak terhambat terutama dalam mendapatkan sumber referensi dan dalam percobaan.    Dan yang menjadi hambatan yang terakhir adalah tenaga karena penulis mengerjakan penelitian ini secara individu dan membutuhkan konsentrasi yang lebih sehingga menyebabkan rasa lelah, juga yang menjadi kesulitan penulis adalah tidak bisa melakukan percobaan menggunakan tulang hewan herbivore karena akan membutuhkan biaya lebih dan soda serta waktu yang lebih, tetapi penulis percaya bahwa Benzena berserta turunannya yang terkandung dalam minuman bersoda dapat menyebabkan pengeroposan tulang dan gigi.












BAB V
PENUTUP

                          Keterbatasan Penulis
Dari interpretasi data dan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa Benzena dan turunannya yang terkandung dalam minuman bersoda dapat menyebabkan pengeroposan tulang dan gigi, kandungan zat – zat lainnya yang terkandung dalam minuman bersoda seperti pemanis buatan, pewarna, CO2, dan lainnya juga berpengaruh dalam pengeroposan tulang dan gigi.
Benzena berserta turunannya dapat mengakibatkan pingikisan tulang dan merusak tulang sumsum yang akan menyebabkan penurunan jumlah sel darah merah yang mengakibatkan anemia, menghambat pertumbuhan, mengurangi pertumbuhan, defisiensi kalsium, dan masih banyak lagi.

Pengawet hasil turunan Benzena seperti contohnya Natrium Benzoat dan asam askorbat dalam minuman bersoda memiliki pengaruh sangat tinggi dalam pengeroposan tulang dan gigi yang disebabkan minuman bersoda karna salah satunya Benzena dapat terbentuk dari hasil reaksi keduanya dalam tubuh manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar